Rabu, 10 November 2021

Hujan yang Merindu

Hari ini hujan turun kembali
Seolah melambangkan sendu dan rindu
Menggambarkan rasa melankolis dan romantis
Air mata langit yang turun mengantarkan perjalananmu

Ini hanya keegoisanku sedikit
Hanya sedikit saja
Biarkan aku untuk merindu
Biarkan aku untuk mengenang
Biarkan aku untuk mengingatmu

Hanya waktu ini tak akan cukup
Mungkin nanti
Mungkin esok
Aku akan kembali untuk merindu
Saat ini izinkan sejenak saja diriku untuk menangis
Melepaskan kehadiranmu
Merelakan sisa rasaku
Ditemani hujan yang turun
Rintik air yang mengalir  seiring dengan waktu




Rabu, 15 September 2021

Dapatkah Semuanya Berlalu?



Satu langkah
Dua langkah
Tiga langkah
Pada akhirnya aku mencapai titik ini

Empat langkah
Lima langkah
Enam langkah
Aku merasa bermimpi adalah hal yang bodoh

Tujuh langkah
Delapan langkah
Sembilan langkah
Aku ragu kenapa diriku masih berjalan

Sepuluh langkah...
Aku mulai berhenti
Berpikir semuanya sungguh tidak berguna
Rasanya menyesakkan
Bahkan jika aku mencoba bernafas dengan susah payah

Berhenti seperti patung
Aku mencoba merefleksikan semua yang lalu
Mungkin itu adalah lalu, tapi efeknya begitu ganas sekarang
Mereka berkata terlambat bahkan diriku untuk menyesal

Seharusnya aku tak menahan apapun
Seharusnya aku mengatakannya
Aku merasa bodoh mendengarnya, karna aku berpikir bagus jika aku menahannya
Aku harus kuat untuk bertahan hidup
Karena dunia bertindak keras padaku
Tapi kini aku disalahkan
Sungguh ironi

Jika aku menangis dan memohon sekarang, dapatkah keajaiban terjadi?
Bahkan jika aku berteriak, apa dunia masih mendengarku?
Aku ragu...
Tidak.. aku takut
Aku takut bermimpi
Aku takut memegang tali harapan
Aku takut jatuh.. lagi
Walau aku sudah melihat realita 
Dan realita terkesan tidak menyisakan apapun untukku

Haruskah aku berhenti? 
Atau melangkah lagi?
Badai berkecamuk di sekitarku
Menahanku untuk maju dan melihat
Membuatku tersesat
Seolah berkata tak akan membiarkanku lewat

Tuhan... Apa yang harus kulakukan?
Aku memeluk diriku sendiri
Membuat diriku tampak kecil 
Berusaha untuk berlindung dari dunia
Tapi setelah semua itu, aku masih tak bisa menangis
Hanya kosong yang kurasa
Begitu hampa dan sepi

Pada akhirnya aku mencoba melangkah lagi
Mengambil satu tanpa tahu arah
Melihat kapan aku akan berhenti
Mengikuti angin dari badai
Sampai kakiku sakit tanpa tahu waktu yang berlalu