Minggu, 11 Desember 2016

jalan besi tua #puisi


rel itu tak bergerak. tapi dibalik jendela peronku mereka seolah terus mengikutiku. suara halus yang khas berdengung saat besi roda dan besi rel bersinggungan, amat sangat kusukai.

aku suka melihat jalanan dengan kendaraan yang berhenti saat kami lewat. aku suka melihat pepohonan seoalah berlari mengejar, dan aku meninggalkannya dengan cepat.
aku juga menikmati melewati rumah - rumah dengan atap yang berbeda. berjalan terus melewati stasiun -stasiun yang tak banyak berubah.

jalan besi itu masih terus menuntun kami. melewati tiap tiap petak daerah dengan cepat. dengan sekilas. dan aku tak dapat menikmati tiap detail lukisan bergerak di balik peronku. walau begitu aku tetap menyukai hal ini.

mengapa?? karena jalan besi tua ini sangat konsisten. mengarahkan kami terus menerus. tak berubah. tak bergerak. tak bergeming. bersambungan tanpa kabar terpisah. aku menyukainya. hal sederha seperti jalan besi tua ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar