Minggu, 27 April 2014

Suara Rakyat, untuk Pemimpin Masa Depan ( yang Sesungguhnya)



Suara Rakyat,  Untuk Pemimpin Masa Depan
( Yang Sesungguhnya )


Jujur saja, aku terkadang tak begitu paham akan masalah politik Indonesia, karena bagiku mereka yang masuk dan terjun ke dalamnya sama – sama mempunyai tujuan yang serupa. Ingin memajukan bangsa dan negara bangsa Indonesia, walau menggunakan cara – cara yang berbeda. Tentu saja, semua masyarakat di Indonesia segera ingin melepas gelar dari jabatan “ Negara Berkembang “ dan secepatnya berevolusi ke “ Negara Maju “. Walau begitu, terkadang banyak dari masyarakat Indonesia sendiri yang hanya ingin cara instan dan segera merasakannya. Intinya saat ini aku ingin membahas tetang masyarakat Indonesianya sendiri, bukan pada pemerintahnya.
Oke, para calaon pemimpin baik dengan jabatan presiden, MPR, DPR, wakil presiden, dan yang lainnya kebanyakan kita tak mengenalnya luar dalam. Kita dapat mengetahui kepribadian mereka hanya dari berita baik koran maupun televisi dan internet, tak urung kadang melalui isu ataupun gosip yang beredar dengan cepat. Oleh karena itu kebanyakan dari mereka berpikir seperti “ Aku nggak kenal mereka, buat apa aku pilih salah satu dari mereka jika cuman mereka yang untung? Lagi pula apa mereka begitu aku pilih akan langsug berkunjung ke rumah kasih ucapan trimakasih karena aku udah milih mereka? Nggak kan? Buang tenaga aja sama waktu. “ ataupun seperti “ Kalaupun aku milih nggak milih sama sekali nggak ada ngaruhnya. Dari dasarnya aja kali Indonesia kayak gini. “  dan ada pula yang berkomentar seperti “ Para caleg itu cuman ingin jabatan aja, untungnya ya buat mereka aja. Buktinya begitu selesai masa kampanye yang mana mereka suka bagi – bagi nyatanya begitu terpilih mereka langsung lupa asalnyakan? Katanya semuanya untuk kepentingan rakyat, coba liat kebanyakan yang dapat semua dari pemerintah ya para calegnya !?”
Pemikiran seperti itu selalu saja ada pada saat pemilu menjelang yang mengakibatkan adanya istilah “ GOLPUT “. Baik, warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban dalam berkewarganegaraan, salah satunya tentu saja memilih. Akan tetapi melilih di sini kerap kali disalah gunakan oleh mereka yang suka sekali mengembalikakan kata – kata. Karena punya hak pilih, bagi mereka golput juga salah satu pilihan. Dan sering kali mereka yang golput suka sekali memprotes pemerintah yang ada dalam melaksanakan tugasnya. Bagiku mereka yang seperti itu hanya bisa menang dalam kata – kata, kalau mereka selalu mencoba protes kenapa tidak mereka saja yang maju dan dengan cara mereka sendiri untuk merubah Indonesia menjadi baik versi “ Mereka “.
Pada masa – masa seperti ini nyawa dari Indonesia jelas berada di tangan rakyat. Serharusnya. Akan tetapi aku terkadang tak berpikir demikian, setelah sempat mengetahui beberapa fakta dari pemerintahan Indonesia yang dapat dibilang termasuk kelam, jelas pemikiran negatif sebelumnya yang aku berpikir akan “ GOLPUT” itu salah seakan mulai aku review kembali. Rakyat memang benar tak tahu menahu soal bidang politik dan pemerintahannya yang berjalan selama ini. Bukannya aku punya maksud buruk pada para calon “ Penguasa “ di Indonesia ini, akan tetapi mereka yang selalu bilang bahwa satu suara kita sangagtlah berpengaruh dalam memajukan  negara Indonesia ini seakan hanya kata – kata omong kosong. Buat apa kita bersusah payah memilih bila sudah ada skenario sendiri dibalik semuanya?
Tapi walau demikian aku masih berharap akan kemajuan dari bangsa Indonesia sendiri. Jadi, satu – satunya yang dapat dilakukan dalam pemerintah adalah merevisi pengulangan dalam sistemnya bukan? Hal tersebut hanya bisa dilakukan pada para calon dari     “ Pemimpin “ untuk masa depan. Dan siapa mereka? Tentu saja adalah para pemuda – pemudi dari Indonesia sendiri. Yang mempunyai rasa tanggung jawab akan negara Indonesia sendiri, rasa nasionalisme yang nggak kalah besar dari para pemimpin saat ini. Memang pengalaman dalam memimpin itu penting, tapi semua selalu dari niatnya bukan? Jadi seharusnya dalam berpoltik di pemerintahan Indonesia tidak ada rasa senioritas, karena kita sama – sama ingin memajukan negara ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar