Bisikku Untukmu
Semakin dekat, semakin dekat....
Walaupunku menjauh, dihatimu diriku tetap dekat
Sejuta glester yang membeku, menunggu tuk
dihangatkan
Ruang dan waktu yang terlewat...menanti untuk datang
kembali
Layaknya
dalam sebuah novel di buku yang tercipta
Engkau
lewati per-babnya denganku
Begitu mudah
dimengerti, walau sulitku jabarkan
Untaian tangis penuh
doa tak terucap...
Kau kirimkan setiap
malam lewati dimensi mimpi
Hanyalah sebagai
pelindung agung kecil untukku
Selalu saja, aku selalu melihatmu dengan begitu
sempurna
Seperti cemin putih yang takkan rapuh, ternoda
Penuhi jiwa hampaku dengan kehadiranmu di hidupku
Seakan berkaca dalam genangan air fatamorgana
Lampu
inipun meredup dengan cepat
Bisikkan
bodoh ini menjerit dalam hati
Membuatku
terlihat kacau, buruk, dan rendah
Perbandingan harga diri
yang ternilai jelas
Begitu terang pelitamu membangunkanku
Mulai merenung, melihat, mengamati diriku
Menyadarkanku akan novel yang kita baca dahulu
Yang terlewat per-babnya sekan berjalan flasback
Bisikku untukmu....
“Terima kasih”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar